Previous chapter:
Chapter 91: – Langkah dalam Bayangan
Next chapter:
Chapter 93: – Perang di Dua Dunia
PREVIEW
... ya dalam kehampaan yang berdenyut. Udara di sekelilingnya membeku, dan tiba-tiba, ia merasa seperti jatuh ke dalam kekosongan yang tak berujung. Suara-suara berbisik memenuhi kepalanya, tetapi ia tak bisa memahami kata-kata mereka.
Saat cahaya itu meredup, ia mendapati dirinya berdiri di sebuah tempat yang asing—sebuah aula besar yang dikelilingi pilar-pilar batu hitam. Bayangan bergerak di sekelilingnya, berbisik tanpa suara. Lantainya berkilau seperti kaca, memantulkan wajahnya yang ta ...
YOU MAY ALSO LIKE