Previous chapter:
Chapter 183: – Jejak di Tanah Hitam
Next chapter:
Chapter 185: – Senyap Sebelum Badai
PREVIEW
... berdesis halus, seolah menyimpan bisikan dari dunia yang telah lama tenggelam. Kaelen membuka matanya dengan napas tertahan, tubuhnya masih tegang dari mimpi yang terlalu nyata.
Ia baru saja melihat Serina. Tersenyum. Menyentuh pipinya. Dan mengucapkan kalimat yang membuat darahnya membeku:
“Kau sudah lupa aku. Tapi aku belum selesai denganmu.”
“Bangun cepat,” kata Alden dari kejauhan. “Kabutnya... bergerak.”
Kaelen berdiri, memegang pedangnya erat. Lyra sudah me ...
YOU MAY ALSO LIKE